Kepulauan Kofiau adalah salah satu objek wisata di Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat. Kepulauan Kofiau ini terbentuk kurang lebih dari rangkaian 32 bulah pulau termasuk Pulau Besar (Sub Bakken) dan gugusan Rew (Pulau Boo). Di Pulau yang pernah menjadi daerah jajahan kerajaan Ternate ini, tersimpan salah satu peradaban suku laut di Indonesia. Kofiau adalah sebuah pulau yang menyimpan peradaban salah satu suku laut di Indonesia. Sebelum abad 18, Kofiau menjadi kawasan jajahan Kerajaan Ternate. Legenda setempat menyebut asal kata Kofiau dari kisah kopiah Raja Jailolo yang tertinggal di pulau besar ini. Adapun Betew adalah suku yang menghuni pulau tersebut. Suku perantau dari Pulau Waigeo atau wilayah utara dari Kofiau yang hanya berjarak 60 mil. Sejak abad 19, suku Betew telah mendiami Pulau Kofiau dan berbaur dengan para pendatang dari Pulau Biak. Dan hingga saat ini, laut seperti tak akan pernah lepas dari tali kehidupan suku Betew. Mereka memang mendiami bibir pantai. Dan mengambil ikan sekadarnya hanya untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari.Perairan Kofiau jelas memiliki kekayaan hayati yang berlimpah.
Area perkampungan di Kofiau terletak di tiga pulau besar, yaitu Deer, Dibalal dan Tolobi yang terletak di bagian utara gugusan Pulau Besar. Kofiau sudah dihuni oleh Suku Betew sejak abad 19 dan berbaur dengan suku pendatang dari Pulau Biak dan Pulau Waigeo yang hanya berjarak 60 mil dari Kofiau. bagi suku Betew, laut adalah sumber penghidupan utama mereka. Mereka hidup di bibir pantai dan mengambil ikan sekadarnya hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Secara administratif, Kofiau telah menjadi seuah distrik di Kabupaten Raja Ampat.
Menurut cerita rakyat setempat, nama Kofiau berasal dari kata kopia. Konon ceritanya, zaman dulu pada masa pemerintahan kerajaan Jailolo, Sang raja Jailolo pergi ke daerah persinggahan di pulu Mikiran dan di situ, kopia sang raja tertinggal. Peristiwa kopia tertinggal yang amat bersejarah ini dicatat oleh raja Waigama bahwa ”Kopia” (Kofiau) dapat diartikan sebagai “Yang terlupakan“
Tempat persinggahan (mikiran) yang terletak di antara Pulau Tolobi dan Dibalal ini lalu diberi nama Jailolo. Di situ ada 2 pulau Jailolo yang dinamai Pulau Jailolo Kecil dan Jailolo besar. Sedangkan seluruh gugusan pulau-pulau ini kemudian dinamakan Kofiau
Bagi para pecinta burung, Pulau Kofiau merupakan habitat bagi 2 jenis burung endemik yaitu Kofiau Paradise kingfisher atau Cekakak Pita Kofiau (Tanysiptera ellioti) dan Kofiau Monarch atau kehicap kofiau (Monarcha Julianae) yang hanya dapat dijumpai di Pulau ini. Dan Keindahan alam yang terdapat di pulau ini adalah merupakan hal yang paling menarik dan membuat pulau ini sangat ramai pengunjung.
0 comments:
Post a Comment